Umur 40 Tahun
Dalam hidup manusia terdapat peringkat umur yang sangat penting, antaranya umur 40
tahun sebagaimana tertera dalam al-Quran (Al-Ahqaf: 15):-
"... sehingga apabila dia telah dewasa dan mencapai umur EMPAT PULUH TAHUN,
berkatalah ia: 'Ya Tuhanku, tunjukilah aku jalan untuk mensyukuri nikmat yang
telah Engkau karuniakan kepadaku dan kedua ibu-bapakku, dan doronglah aku untuk
berbuat amal saleh yang Engkau ridhai ..." (Al-Ahqaf 46;15).
Nabi Muhammad s.a.w dalam sebuah hadisnya yang bermaksud:
“Apabila seseorang sudah mencapai usia 40 tahun, sekiranya kebaikannya tidak mengatasi
keburukannya, syaitan mencium di antara kedua-dua matanya dan berkata, Inilah manusia
yang sangat malang”.
As-Syaikh Al-Arif Abdul Wahhab bin Ahmad As-Sya'rani dalam kitabnya Al-Bahrul-Maurud
menyebutkan:
"Telah diambil janji-janji dari kita, bahwa apabila kita telah mencapai umur empatpuluh
tahun, hendaklah bersiap-siap dengan melipat kasur-kasur dan selalu ingat bahwa kita
sekarang sedang dalam perjalanan menuju akhirat pada setiap nafas yang kita tarik
sehingga tidak akan lagi merasa tenang hidup di dunia. Di samping itu hendaknya kita
menghitung setiap detik dari umur kita sesudah melebihi empat puluh tahun, sebanding
dengan seratus tahun sebelumnya."
Imam Syafi'i (rahimahullah), setelah mecapai umur empat puluh tahun, berjalan dengan
sebatang tongkat kayu. Ketika ditanya sebabnya, beliau berkata:
"Supaya aku senantiasa ingat bahwa aku adalah seorang musafir yang sedang berjalan
menuju akhirat."
Berkata Wahab bin Munabbih:
"Aku baca dalam beberapa kitab, bahwasanya ada suatu suara menyeru dari langit ke-
empat pada setiap pagi: 'Wahai orang-orang yang telah berusia empat puluh tahun! kamu
adalah tanaman yang telah dekat dengan masa penuaiannya. Wahai orang-orang yang telah
berusia lima puluh tahun! Sudahkah kamu ingat tentang apa yang telah kamu perbuat dan
apa yang belum? Wahai orang-orang yang telah berusia enam puluh tahun! Tidak ada lagi
dalih bagimu. Oh, alangkah baiknya seandainya semua mahluk tidak diciptakan! Atau jika
mereka telah diciptakan, seharusnya mereka mengetahui, mengapa mereka diciptakan.
Awas, saatmu telah tiba! Waspadalah! "
Rasullullah saw menggelar masa-masa umur enam puluh tahun hingga tujuh puluh tahun
sebagai 'pergulatan dengan maut'. Dalam hal ini beliau bersabda: "Masa penuaian umur
umatku dari enam puluh hingga tujuh puluh tahun". (HR. Muslim & Nasa-i)
Rasullullah saw., sahabat Abu Bakar, Umar dan Ali ra. juga diwafatkan oleh Allah
SWT pada kitaran usia ini. Umat nabi Muhammad sekarang ini tergolong sebagai umat yang
berumur pendek dibandingkan dengan umat-umat terdahulu.
Diriwayatkan lagi bahwa Rasullullah saw. ketika merasakan umur umatnya terlalu pendek
jika dibandingkan dengan umat sebelumnya, beliaupun memohon dan bertadharru' kepada
Allah SWT, mengadukan bahwa tidak cukup waktu bagi umatnya untuk memperbanyakkan
ketaatan kepada Allah SWT dan menambah amalan untuk bekalan akhiratnya. Maka Allah
SWT menganugerahkan kepadanya dan umat Muhammad malam Lailatul Qadar yang lebih
utama dari seribu bulan, sebagai ganti memanjangkan nilai umur mereka dan menambah
pula pahala dan kebajikan mereka sedemikian rupa. Maka bila beribadah dan munajat
kepada Allah SWT pada malam Lailatul Qadar itu, ia seperti beribadah selama seribu bulan
yang setara dengan 83 tahun 4 bulan. Demikianlah perhatian Rasullullah saw. yang sangat
besar dalam memperjuangkan nasib umatnya.
Manusia paling baik ialah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya. Manakala
manusia paling buruk ialah yang panjang umurnya dan manakala buruk pula amalnya.
semoga kita sentiasa beringat...
0 comments:
Post a Comment