Nov 18, 2011
Jiwa Yang
Tenteram
Jiwa yang sihat dan tenteram memiliki beberapa tanda, sebagaimana yang
disebutkan oleh al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab ،§Ighatsatul Lahfan min Mashayid asy-Syaithan.،¨ Di antara tanda-tanda tersebut adalah mampu memilih
segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan ketenteraman kepada jiwanya. Dia
tidak memilih perkara-perkara yang berbahaya atau yang menjadikan jiwanya sakit
atau menderita. Tanda jiwa yang sakit adalah sebaliknya. Santapan jiwa yang
paling bermanfaat adalah keimanan dan ubat yang paling mujarab adalah al-Quran.
Selain itu, jiwa yang sihat memiliki sifat sebagaimana berikut:
1. Matlamatnya Akhirat
Jiwa yang sihat bergerak dari dunia menuju ke akhirat dan seakan-akan
telah sampai di sana. Sehingga dia merasa seperti telah menjadi penghuni
akhirat dan putera-puteri akhirat. Dia datang dan berada di dunia ini
seakan-akan sebagai orang asing, yang mengambil sekadar keperluannya, untuk segera
kembali ke negeri asalnya. Nabi s.a.w bersabda,
"Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau (musafir)
yang melalui suatu jalan." (HR. al-Bukhari)
Bila jiwa seseorang itu sihat, dia akan mengembara menuju akhirat dan
menghampirinya, sehingga seakan-akan dia telah menjadi penghuninya. Sedangkan
bila jiwa tersebut sakit, maka dia akan terlena dengan dunia dan menganggapnya
sebagai negerinya yang kekal, sehingga jadilah dia hamba kepadanya.
2. Keinginan Menuju Allah s.w.t.
Di antara tanda tenteramnya jiwa ialah selalu mendorong seseorang untuk
kembali kepada Allah s.w.t. dan tunduk kepada-Nya. Dia bergantung hanya kepada
Allah, mencintai-Nya sebagaimana seseorang mencintai kekasihnya. Tidak ada
kehidupan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan kecuali hanya dengan ridha
Allah, merasa dekat dan rasa jinak terhadap-Nya. Merasa tenang dan tenteram
dengan Allah, berlindung kepada-Nya, bahagia bersama-Nya, bertawakkal hanya
kepada-Nya, yakin, berharap dan takut hanya kepada Allah .
Maka jiwa tersebut akan selalu mengajak dan mendorong pemiliknya untuk
mecari ketenangan dan ketenteraman bersama Ilah sembahannya. Tatkala itulah ruh
benar-benar merasa kehidupan dan kenikmatan dan menjadikan hidupnya lain
daripada yang lain, bukan kehidupan yang penuh dengan kelalaian dan berpaling
dari tujuan penciptaan manusia. Untuk tujuan menghamba kepada Allah s.w.t inilah
syurga dan neraka diciptakan, para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan.
Abul Husain al-Warraq berkata, "Hidupnya jiwa adalah dengan
mengingat Zat Yang Maha Hidup dan Tidak Pernah Mati, dan kehidupan yang nikmat
adalah kehidupan bersama Allah, bukan selain-Nya."
Oleh karena itu terputusnya hubungan seseorang dengan Allah s.w.t.
adalah lebih dahsyat kepada orang-orang arif yang mengenal Allah daripada
kematian, karena terputus dari Allah adalah terputus dari al-Haq, sedang
kematian adalah terputus dari sesama manusia.
3. Tidak Bosan Berzikir
Di antara tanda sihatnya jiwa adalah tidak pernah bosan untuk berzikir
mengingat Allah s.w.t Tidak pernah merasa jemu untuk mengabdi kepada-Nya, tidak
terlena dan asyik dengan selain dari Nya, kecuali kepada orang yang menunjukkan
jalan kepada Nya, orang yang mengingatkan dia kepada Allah s.w.t. atau saling
mengingatkan dalam kerangka berzikir kepada-Nya.
4. Menyesal jika Tertinggal dari Berzikir
Jiwa yang sihat akan rasa menyesal, merasa sedih dan sakit melebihi
sedihnya seorang bakhil yang kehilangan hartanya jika tertinggal atau terlupa
berzikir.
5. Rindu Untuk Beribadah
Jiwa yang sihat selalu rindu untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah s.w.t.
, sebagaimana rindunya seorang yang lapar terhadap makanan dan minuman.
6.Khusyu' Dalam Shalat
Jiwa yang sihat akan meninggalkan segala keinginan dan sesuatu yang
bersifat keduniaan ketika sedang menunaikan solat. Sangat berhati-hati dalam
masalah solat dan bersegera melakukannya, serta memperolehi ketenangan dan
kenikmatan di dalam solat tersebut. Baginya solat merupakan kebahagiaan dan
penyejuk hati dan jiwa.
7.Keinginannya Hanya kepada Allah
Jiwa yang sihat, keinginannya hanya satu, iaitu kepada segala sesuatu
yang diridhai Allah s.w.t..
8. Menjaga Waktu
Di antara tanda sihatnya jiwa adalah merasa sayang jika waktunya hilang
dengan sia-sia, melebihi sayang seorang yang kikir terhadap hartanya.
9. Muhasabah dan Memperbaiki Diri
Jiwa yang sihat senantiasa memberi perhatian untuk terus memperbaiki
amal, melebihi perhatian terhadap amal itu sendiri. Dia terus bersemangat untuk
meningkatkan keikhlasan dalam beramal, mengharap nasihat, mutaba'ah dan ihsan
(seakan-akan melihat Allah s.w.t. dalam beribadah, atau selalu merasa dilihat
Allah). Di samping itu dia selalu memperhatikan pemberian dan nikmat dari Allah
s.w.t. serta kekurangan dirinya di dalam memenuhi hak-hak-Nya.
Demikian di antara beberapa fenomena dan karakteristik yang menunjukkan sihatnya
jiwa seseorang.
Dapat disimpulkan bahwa jiwa yang sihat dan tenteram adalah qalbu yang
himmah (keinginannya ) kepada sesuatu yang menuju Allah s.w.t. , mencintai-Nya
dengan sepenuhnya, menjadikan-Nya sebagai matlamat. Jiwa raganya untuk Allah,
amalan, tidur, bangun dan bicaranya hanyalah untuk-Nya. Dan ucapan tentang
segala yang diridhai Allah lebih dia sukai daripada segala pembicaraan yang
lain, fikirannya selalu tertuju kepada apa sahaja yang diridhai dan
dicintai-Nya.
Berkhalwah (menyendiri) untuk mengingat Allah s.w.t lebih dia sukai
daripada bergaul dengan orang, kecuali dalam pergaulan yang dicintai dan
diridhai-Nya. Kebahagiaan dan ketenangannya adalah bersama Allah, dan ketika
dia mendapati dirinya berpaling kepada selain Allah, maka dia segera mengingat
firman-Nya,
”Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas
lagi diridhai-Nya.،¨ (QS. 89:27-28)
Dia selalu mengulang-ulang ayat tersebut, dengan harapan dia akan
mendengarnya nanti pada hari Kiamat dari Rabbnya. Maka akhirnya jiwa tersebut
di hadapan Ilah dan Sesembahannya yang Haq akan terwarna dengan sibghah
(celupan) sifat kehambaan. Sehingga jadilah dia abdi sejati sebagai di segi
sifat dan karakternya, ibadah adalah nikmat bukannya beban yang memberatkan.
Dia melakukan ibadah dengan rasa gembira, cinta dan rasa dekat kepada Rabbnya.
Ketika diajukan kepadanya perintah atau larangan dari Rabbnya, maka
hatinya berkata , "Aku sambut panggilan-Mu, aku penuhi dengan suka cita,
sesungguhnya aku mendengar, taat dan akan melaksanakannya. Engkau berhak dan
layak mendapat semua itu, dan segala puji kembali hanya kepada-Mu.،¨
Apabila ada takdir menimpanya maka dia mengatakan, " Ya Allah, aku
adalah hamba-Mu, miskin dan memerlukan-Mu, aku hamba-Mu yang fakir, lemah tidak
berdaya. Engkau adalah Rabbku yang Maha Mulia dan Maha Penyayang. Aku tidak mampu
untuk bersabar jika Engkau tidak menolongku untuk bersabar, tidak ada kekuatan
bagiku jika Engkau tidak membantuku dan memberiku kekuatan. Tidak ada tempat
bersandar bagiku kecuali hanya kepada-Mu, tidak ada yang dapat memberikan
pertolongan kepadaku kecuali hanya Engkau. Tidak ada tempat berpaling bagiku
dari pintu-Mu, dan tidak ada tempat untuk lari dari-Mu.،¨
Dia mempersembahkan segalanya hanya untuk Allah s.w.t, dan dia hanya
bersandar kepada-Nya. Apabila ditimpa sesuatu yang tidak disukai maka dia
berkata, "Rahmat telah dihadiahkan untukku, ubat yang sangat bermanfaat
dari Zat Pemberi Kesembuhan yang mengasihiku." Jika dia kehilangan sesuatu
yang dia sukai, maka dia berkata, "Telah disingkirkan keburukan dari
sisiku."
Semoga Allah s.w.t memperbaiki jiwa kita semua, dan menjaganya dari
penyakit-penyakit yang merosak dan membinasakan, Amin.
Sumber Asal : Mawaridul Aman al Muntaqa min Ighatsatil Lahfan fi
Mashayid asy-Syaithan, penyusun Syaikh Ali bin Hasan bin Ali al-Halabi.
Adaptasi dari artikel yang disiarkan oleh www.alsofwah.or.id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2011
(168)
-
▼
Nov
(22)
- PERISTIWA PENTING ( MUHARRAM)
- Muhasabah Maal Hijrah
- Jika Rasulullah itu masih ada
- Doa doa Ma'thur daripada Al Quran Dan Al Hadis
- Murtad: Bukan Injil Solar, Tapi Nilai dan Penghargaan
- Jiwa Yang Tenteram Jiwa yang sihat dan...
- Umat Islam diumpan Injil bertenaga solar
- Diskusi Ilmiah ‘Sifat Solat Nabi’ Oleh Ust Adlan
- Kiamat
- Nama dan Tugas Malaikat
- SOAL JAWAB AGAMA (VERSI AUDIO )
- Turun Sujud, Tangan Atau Lutut Dahulu?
- Belajar Solat Jemaah (2)
- Belajar Solat Jemaah (1)
- Letakkanlah Diri Anda Pada Tempat Yang Sepatutnya
- Madrasah Akidah - Kisah Masa Akan Datang Dalam Al-...
- ISTERI PERTAMA PM YANG KE-6
- Imam Bukhari: Perempuan Berhaidh Boleh Berada Dala...
- Mufti Perlis hairan PM sudah selesai haji
- Hajilive Channel
- Salam Aidil Adha
- Merindui Kebahagiaan Hakiki
-
▼
Nov
(22)
0 comments:
Post a Comment